
Tanggamus, KejarFakta.co – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Tanggamus mengadakan sosialisasi sekaligus pelatihan mengolah sampah organik untuk dijadikan sebagai bahan pokok serta media budidaya Ulat Maggot kepada Petugas Satuan Organisasi Kebersihan Lingkungan (Sokli) di Kecamatan Kotaagung.
Kegiatan berawal dari pemberian arahan lalu kemudian meninjau langsung budidaya Ulat Maggot yang sudah berjalan di Kecamatan Semaka itu dihadiri dan diikuti oleh 20 peserta, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Tanggamus sebagai pendamping.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanggamus Johan Wahyudi mengatakan, program pelatihan budidaya Ulat Maggot tersebut merupakan salah satu dari puluhan inovasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanggamus dalam mengimplementasikan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang merupakan program Nasional.
“Tujuan dari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tersebut adalah untuk menguatkan literasi masyarakat dan pemerataan informasi, untuk meningkatkan kesejahteraan. Untuk itu maka Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Tanggamus melalui Bidang Pembinaan dan Pengembangan, membuat berbagai inovasi, satu diantaranya yaitu budidaya Ulat Maggot ini kepada Petugas Sokli di Kecamatan Kotaagung dengan menggunakan media sampah organik,” kata Johan Wahyudi, Jumat (16/9/2022).
Johan Wahyudi mengungkapkan Ulat Maggot merupakan bahan pokok pembuatan pakan ternak, ikan, burung dan lain-lain, nilai jualnya cukup lumayan karena sangat baik untuk pertumbuhan hewan ternak.
“Karena medianya adalah sampah organik, jadi budidaya Ulat Maggot ini sangat ekonomis, dan mudah didapat dari lingkungan sekitar. Sementara hasilnya cukup menjanjikan, dan tentunya bisa menjadi sumber pundi-pundi uang. Yang sudah berjalan saat ini ada di Kecamatan Semaka, bahkan menurut informasi dari mereka saat ini pengelola di sana masih kekurangan penyediaan Ulat Maggot karena permintaan konsumen yang cukup tinggi,” ungkapnya.
Dijelaskan Johan Wahyudi, Perpustakaan berpartisipasi dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui literasi, Perpustakaan saat ini adalah bagaimana keberadaannya memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Perpustakaan ingin merubah paradigma dan stigma negatif masyarakat bahwa pandangan selama ini Perpustakaan itu bersifat eksklusif yang hanya bisa diakses masyarakat tertentu saja. Namun Perpustakaan saat ini ingin kearah inklusi sosial, perpustakaan bisa dijadikan Kampusnya masyarakat,” lanjutnya.
Lebih lanjut lagi Johan Wahyudi memaparkan, program yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan Tanggamus saat ini sudah ada 42 inovasi, satu diantaranya yaitu budidaya Ulat Maggot tersebut.
“Inovasi yang sudah dilakukan selama Tahun 2022 ini diantaranya, pelatihan budidaya lebah madu klanceng, seminar motivasi dan bedah buku, safari literasi, belajar mengajar dengan satu hari di Perpustakaan PAUD/TK, memberikan pelatihan pola asuh anak, bahaya narkoba, pemetaan bakat dan potensi anak. Sementara untuk anak-anaknya dilakukan pengenalan lalu lintas, bahaya sampah sesuai tingkat daya tangkap anak dengan memberikan materi sambil bermain dan bercerita, serta kegiatan lainnya, yang tentu saja mengacu pada pemberian pengetahuan yang berbasis inklusi sosial bagi masyarakat Tanggamus khususnya,” pungkas Johan Wahyudi. (Agus)